perjalanan ANTASARI AZHAR

perjalanan ANTASARI AZHAR

perjalanan ANTASARI AZHAR - sosok yang satu ini menajdi salah satu tokoh politik idola saya. selain jujur tegas dia juga sangat pemberani memberantas korupsi di indonesia. contoh dia berani mengkap besan presiden kita yang tak lain bapak aulia pohan.dan masih banyak lagi koruptor yang ditangkap kpk di bawah komando bapaK Antasari Azhar. perjalanan ANTASARI AZHAR sangat berliku dan menarik untuk di perbincangkan. tokoh yang dijuluki pendekar pembasmi korupsi ini sangat di takuti oleh para koruptor. berikkut kisah perjalanan ANTASARI AZHAR Perjalanan karier Antasari Azhar akhirnya berakhir di pengadilan. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu kini menghadapi tuntutan hukuman mati dalam kasus pembunuhan berencana Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen Iskandar. Antasari dituntut hukuman mati atas tuduhan memerintahkan pembunuhan terhadap Nasrudin pada Maret 2009.


Antasari Azhar adalah anak ke-4 dari 15 bersaudara, anak dari pasangan H. Azhar Hamid, S.H. dan Hj. Asnani (alm.). Ayah dari Antasari Azhar pernah menjabat sebagai kepala kantor pajak di Bangka Belitung.

Antasari menghabiskan masa kecilnya di Belitung. Setelah lulus SD pada tahun 1965, dia melanjutkan pendidikan SMP dan SMA di Jakarta sampai lulus pada tahun 1971. Dia kemudian masuk Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Jurusan Tata Negara dan menamatkannya pada tahun 1981.

Semasa kuliah, Antasari sangat aktif berorganisasi. Ia menjadi Ketua Senat Mahasiswa dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa. Bahkan dia dengan bangga mengakui bahwa dirinya adalah bekas demonstran pada tahun 1978. Selain pendidikan formal tersebut, selama dalam karier kejaksaannya, Antasari juga mengikuti sejumlah kursus di antaranya: Commercial Law di New South Wales University Sydney dan Investigation for environment law, EPA, Melbourne.

Antasari memulai kariernya dengan bekerja di BPHN Departemen Kehakiman (1981-1985). Keinginannya menjadi seorang diplomat pun akhirnya berganti setelah dia diterima menjadi jaksa fungsional di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat yang dijalaninya dari tahun 1985 sampai 1989.

perjalanan ANTASARI AZHAR


Keinginannya untuk tidak pernah berhenti belajar membuat kariernya semakin meningkat. Tercatat setelah itu, dia menjadi Jaksa Fungsional di Kejaksaan Negeri Tanjung Pinang (1989-1992), Kasi Penyidikan Korupsi Kejaksaan Tinggi Lampung (1992-1994) dan kemudian Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (1994-1996). Antasari mulai merasakan posisi puncak dengan menjadi Kepala Kejari Baturaja (1997-1999).

Setelah itu ia mulai berkarier di jajaran Kejaksaan Agung. Tahun 1999, ia menjadi Kasubdit Upaya Hukum Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Kasubdit Penyidikan Pidana Khusus Kejaksaan Agung (1999-2000) dan terakhir Kepala Bidang Hubungan Media Massa Kejaksaan Agung (2000).

perjalanan ANTASARI AZHAR


Nama Antasari mulai dikenal luas publik saat menjabat Kajari Jaksel (2000-2007). Saat itu dia gagal mengeksekusi Tommy Soeharto begitu putusan Mahkamah Agung turun. Ketika eksekusi paksa hendak dilakukan setelah panggilan pada siang harinya tidak berhasil, Tommy sudah tidak ada lagi di Cendana. Kejadian tersebut memunculkan kesan di masyarakat kalau Antasari sengaja mengulur-ulur waktu eksekusi.

Kontroversi itu tidak menghalangi pengangkatannya menjadi Ketua KPK setelah berhasil mengungguli calon lainnya yaitu Chandra M. Hamzah dengan memperoleh 41 suara dalam pemungutan suara yang dilangsungkan Komisi III DPR. Kiprahnya sebagai Ketua KPK langsung mencuri perhatian setelah KPK membuat gebrakan, di antaranya menangkap Jaksa Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani dalam kaitan penyuapan kasus BLBI Syamsul Nursalim. Kemudian juga penangkapan Al Amin Nur Nasution dalam kasus persetujuan pelepasan kawasan hutan lindung Tanjung Pantai Air Telang, Sumatra Selatan.

Antasari diduga bekerja sama dengan pengusaha Sigid Haryo Wibisono untuk membunuh Nasrudin, direktur PT Rajawali Putra Banjaran dengan alasan yang belum jelas. Meski Antasari menolak semua tuduhan, termasuk bahwa perselingkuhan menjadi motif utama pembunuhan itu dan mengaku tetap setia pada Ida Laksmiwati yang telah menjadi istrinya selama 26 tahun, tetapi statusnya sebagai tersangka membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Mei 2009 memberhentikannya sementara dari jabatannya sebagai ketua KPK.

saya juga punya artikel tentang yang juga wajib agan simak antara lain kisah perjalanan soichiro honda..ada juga sejarah Al-Qur'an..saya juga mempunyai kisah band rock legendaris godbless..

  • Share

0 komentar:

Post a Comment

Return top